Rabu, 30 Maret 2016

Mengalah.

Pernahkah Anda mendapat ucapan "Anda menang saya mengalah"? Asal Anda tahu, mengalah berbeda dengan kalah. Mengalah bukan berarti kita kalah terhadap orang lain, mengalah adalah ketika kita bisa menang atas diri kita sendiri. Ada salah satu filsafat Jawa yang bunyinya "Sing Waras Ngalah". Artinya yang sehat rohani lebih baik mengalah. Filsafat ini sering dilontarkan oleh orang yang sedang beradu pendapat dan menyudahinya dengan mengalah.

Petuah untuk mengalah terdapat dalam syair salah satu puisi tradisional Jawa, Tembang Mijil. Puisi tradisional Jawa yang saya maksud adalah ciptaan Sunan Kudus (Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkhan) yang berbunyi demikian : 

Dedalane guna lawan sekti
kudu andhap asor
Wani ngalah dhuwur wekasane
Tumungkula yen dipun dukani
Bapang den simpangi
ono catur mungkur

Petuah yang saya maksud terdapat pada bait ketiga tembang di atas. Wani ngalah dhuwur wekasane artinya berani mengalah akan luhur pada akhirnya. Makna yang lebih dalam kurang lebih seperti ini. Apabila terlibat suatu masalah dengan orang lain, hendaknya berani mengalah untuk menjaga kerukunan. Untuk mengalah sangat dibutuhkan keberanian, keberanian melawan egonya sendiri. Karena sebenarnya musuh terbesar seorang manusia adalah dirinya sendiri, egonya sendiri. Memiliki sikap mengalah akan meningkatkan derajat kita di mata Allah.

Kata kunci : Berani mengalah untuk menang - Mengalah bukan kalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar