Sabtu, 12 September 2015

12 ditanggal 13 september.

Namanya Alfian Ardi Nugroho, adikku yang punya selisih hampir 10 tahun denganku. Menjadi teman tidur selama bertahun-tahun dan sampai sekarang masih ga mau pindah kamar, padahal sudah dibikinin. Hobbi kita sama, sama-sama suka main monopoli apalagi kalo dia libur. Dia adalah adik paling bawel bin cerewet tapi untungnya otaknya encer. Ngobrol sama dia apapun topiknya bisa nyambung. Bahkan kalo ada sesuatu yang baru dia pasti nanya ke aku, "mas ini apa to?"
Dan asal tahu aja ya, ini adikku punya bakat seni paling kentara daripada aku. Suaranya itu hlo, jernih banget. Woiyalah, dia aja tiap hari dilatih vokal sama kakak sepupu yang dulunya pernah di ISI. Dia hafal banget sama lagu-lagu jawa dan beberapa lagu keroncong. Boro-boro aku hafal, denger aja langsung bobo.
Si Ian ini punya cita-cita ntar kalo gede mau jadi seniman. Asal fokus aja le, ga mlencong karena kalo jadi seniman yang paling penting adalah konsistensi. Banyak sih sepupu-sepupu yang sukses dijalan yang ga biasa mereka pilih, yaitu jadi seniman itu sendiri. Kebanyakan kalo ga jadi dalang ya jadi pengrawit. Dulu aku sempet diajari jadi dalang sih, digadang-gadang jadi penerus. Tapi yaitu, konsistensi. Aku lebih milih fokus sekolah daripada nglanjutin kegiatan seniku. Masih nyisa sih darah seninya, ya ngeblog gini kan harus punya imajinasi yang lebih. Bukan asal teknik nulis tapi ga ada khayalan di dalamnya, karena nulis sebenernya berasal dari imajinasi. Seberapa kuat kita bisa membawa pembaca tulisan kita kedalam sebuah imajinasi dunia lain.
Ya, intinya. Si alfian udah gede, 12 tahun. Dia mau SMP. Habis SMP katanya mau sekolah seni di Solo. Ya terserahlah, semoga terwujud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar