Selasa, 06 Oktober 2015

Tidak ada bintang

Malam pertama disini, pada sebuah tempat baru jauh dari asri. Sebuah pengembaraan pertama nan jauh dari tanah, airku. Berdecak penuh antusias ingin aku mengabdi. Pada sebuah kemacetan jalanan yang tidak pernah aku temui.
Nyaman sih dengan orang baru kenal disini, mereka sangat welcome dengan keberadaanku ini. Arus keasyikan aku nikmati disebuah tempat bernama bekasi.
Kesan pertama pada kota bekasi adalah, macet parah. Walau mungkin tidak separah jakarta yah. Pertama kali datang emang bingung. Maksudnya motoran keliling jalanan sekitar, eh malah nyasar sampe dua kali. Bahkan travel yang nganterin aku pun kebingungan mencari alamat kantorku yang ada di tambun selatan. Berkat rayuan penumpang lain walhasil aku diturunin dijalan. Dengan ojek bertarif mahal aku harus melanjutkan langkahku.
Kesan lain datang ketika malam datang. Miliaran bintang di langit seperti malu menampakkan diri pada kemegahan kota bekasi. Langit sangat hitam, gelap dan juga kelam. Terlukis satu warna monoton yaitu hitam. Disini benar tidak ada bintang. Tidak seperti dirumahku dulu. Bintang, kenapa kamu malu? Tunjukkan dirimu, jikalau aku rindu dan dia rindu kita bisa berinteraksi melalui cahayamu. Aku yakin itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar